Jumat, 12 November 2010

At thibun nabawi

Dalam sejarah medis, pengobatan Islam atau Arab merujuk pada pengobatan yang dikembangkan dalam peradaban Islam pertengahan dan ditulis dalam bahasa Arab. Terjemahan latin dari kinerja medis Arab memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan kedokteran modern.

Dalam tradisi Islam, akar pengobatan Islam dapat ditelusuri kembali ke masa Nabi Muhammad, dengan sejumlah hadist mengenai pengobatan. Beberapa sahabat disebutkan telah berhasil mengobati penyakit-penyakit tertentu dengan mengikuti saran medis dari Nabi. Ketiga metode penyembuhan yang terkenal pernah disebutkan olehnya adalah madu, bekam, dan kauterisasi (membakar bagian tubuh untuk menghilangkan jaringan yang sakit), meskipun Nabi secara umum menentang kauterisasi kecuali memang sesuai untuk penyakit yang ditangani.

Meskipun diakui oleh ahli-ahli medis sebelumnya seperti Imhotep, Hippocrates, dan Galen, Nabi Muhammad tampaknya menjadi yang pertama tercatat menyatakan secara langsung bahwa setiap penyakit memiliki obat, menurut beberapa hadist Bukhari, Sunan Abi Dawood, dan Al Muwatta, yang menyebutkan bahwa Nabi berkata, “Tidak ada penyakit yang diciptakan Allah, kecuali telah Ia ciptakan pula penawarnya.”
Keyakinan bahwa ada obat untuk setiap penyakit mendorong kaum Muslim di masa lalu tersebut untuk terlibat dalam penelitian biomedis dan mencari obat untuk setiap penyakit yang mereka ketahui. Banyak penulis awal ilmu medis Islam yang merupakan ulama dan bukan dokter, dan terkenal telah membuka praktik medis tradisional di masa Nabi, seperti yang disebutkan dalam Al Qur’an dan Hadist.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More